1. Apa itu Design Thinking?
Design Thinking adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara kreatif dan berbasis solusi. Dalam pendekatan ini, fokus utama adalah pengguna. Artinya, kita berusaha memahami apa yang mereka butuhkan, apa masalah yang mereka hadapi, dan bagaimana perilaku mereka, sebelum merancang sebuah solusi. Pendekatan ini banyak dipakai oleh desainer, pebisnis, hingga pengembang teknologi karena mampu menghasilkan ide-ide baru yang praktis sekaligus inovatif.
2. Tahap Empathize
Tahap pertama dari Design Thinking adalah Empathize. Pada tahap ini, kita benar-benar menempatkan diri sebagai pengguna agar bisa merasakan langsung pengalaman mereka. Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap Empathize:
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna → apa yang sebenarnya mereka inginkan atau butuhkan.
Menemukan masalah utama → hambatan atau kesulitan yang sering mereka hadapi.
Memahami perilaku pengguna → bagaimana mereka bertindak atau mengambil keputusan sehari-hari.
Teknik yang biasa digunakan:
Wawancara → menggali informasi langsung dari pengguna.
Observasi → memperhatikan perilaku pengguna dalam aktivitas nyata.
Survei → menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan data lebih luas.
Tahap ini sangat penting karena jika pemahaman kita terhadap pengguna keliru, maka solusi yang dibuat bisa salah sasaran.
3. Tahap Define
Setelah memperoleh banyak informasi dari tahap Empathize, langkah berikutnya adalah Define. Di tahap ini, data yang terkumpul diolah menjadi sebuah pernyataan masalah (problem statement) yang jelas, spesifik, dan terfokus. Selain itu, di tahap ini juga dibuat User Persona, yaitu representasi fiktif dari target audiens. User Persona menggambarkan siapa pengguna kita: usia, latar belakang, kebutuhan, serta masalah yang mereka hadapi. Dengan adanya User Persona, tim lebih mudah untuk:
Menyamakan pandangan tentang siapa yang akan dibantu.
Mengarahkan ide agar tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Menghindari solusi yang hanya berdasarkan asumsi pribadi.
Contoh: jika kita merancang aplikasi belajar online, User Persona bisa berupa seorang siswa SMA berusia 17 tahun yang kesulitan memahami matematika, memiliki jadwal padat, dan lebih suka belajar melalui video singkat dibanding membaca teks panjang.
Posting Komentar